Beranda | Artikel
Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dan Rasul-RasulNya
Kamis, 14 Maret 2019

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dan Rasul-RasulNya adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة  (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 19 Jumadal Akhirah 1440 H / 24 Februari 2019 M.

Download kajian sebelumnya: Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman Kepada Malaikat-MalaikatNya

Status Program Kajian Tentang Pelajaran Penting untuk Umat

Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap ahad & senin pukul 17.00 - 18.00 WIB.

Kajian Ilmiah Tentang Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dan Rasul-RasulNya

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

وَقُلْ آمَنتُ بِمَا أَنزَلَ اللَّـهُ مِن كِتَابٍ

dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah” (QS. Asy-Syura[42]: 15)

Artinya yaitu aku beriman dengan semua kitab yang Allah turunkan untuk setiap Rasul. Juga firman Allah ‘Azza wa Jalla:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِاللَّـهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا ﴿١٣٦﴾

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa[4]: 136)

Ayat ini termasuk ayat-ayat yang menggabungkan pokok-pokok keimanan yang diantaranya adalah iman terhadap kitab-kitab yang Allah turunkan. Juga dalam ayat ini disebutkan bahwasannya mengingkari pokok-pokok keimanan atau mengingkari salah satu dari pokok-pokok keimanan sama saja mengingkari iman kepada Allah dan sama saja mengingkari semua pokok-pokok keimanan. Karena Allah Tabaraka wa Ta’ala menamakan orang yang mengingkari salah satu darinya adalah kekufuran.

Dan beriman dengan kitab-kitab ada dua macam. Yaitu keimanan yang global dan keimanan yang merinci. Kita beriman secara global apa yang disebutkan secara global dalam Al-Qur’an dan sunnah. Dan kita beriman secara rinci terhadap apa yang disebutkan secara terperinci. Karena kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi tidak disebutkan satu persatu nama-nama dari kitab-kitab tersebut. Juga tidak disebutkan secara rinci apa dari isi-isi yang tertera dalam kitab-kitab tersebut. Yang disebutkan hanya sebagian dari kitab-kitab yang telah diturunkan, juga sebagian dari rincian apa yang dikandung oleh kitab-kitab tersebut.

Maka yang tidak disebutkan secara rinci, kita imani secara cara umum dan apa yang disebutkan secara merinci, kita imani secara rinci.

Diantara kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla yaitu:

  • kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam,
  • kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam,
  • kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud ‘Alaihissalam,
  • suhuf yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.

Maka kitab-kitab yang disebutkan nama-namanya secara terperinci, kita imani satu persatu.

Di antara hal-hal yang disebutkan secara terperinci tentang kitab-kitab sebelumnya adalah Firman Allah ‘Azza wa Jalla:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ﴿١٧﴾ إِنَّ هَـٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ ﴿١٨﴾ صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ ﴿١٩﴾

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa” (QS. Al-A’la[87]: 16-19)

Ini disebutkan secara terperinci, maka kita imani hal tersebut secara terperinci juga. Juga ayat yang lain yang menyebutkan tentang isi Taurat yaitu firman Allah ‘Azza wa Jalla:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّـهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّـهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴿٢٩﴾

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Fath[48]: 29)

Ini adalah pujian Allah ‘Azza wa Jalla dalam Taurat yang diturunkan kepada Musa juga dalam kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam. Dalam ayat ini Allah menguji para Sahabat Radhiallahu ‘Anhum sebelum sebelum mereka diciptakan.

Dan diantara hal yang kita imani secara terperinci dari isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad yaitu bahwa semua kitab-kitab ini berisi ajakan kepada tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan semua kitab-kitab tersebut mencakup pokok-pokok keimanan yang enam. Dan bahwasanya ajakan dan dakwah seluruh para Nabi itu sama. Firman Allah ‘Azza wa Jalla:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,” (QS. An-Nahl[16]: 36)

Juga firman Allah:

وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّـهَ

Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): “Janganlah kamu menyembah selain Allah” (QS. Al-Ahqaf[46]: 21)

Dan arti النُّذُر di sini adalah para Rasul. Yang mereka semua sepakat diatas pokok dakwah ini, yaitu janganlah kalian beribadah kecuali kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Juga kitab-kitab tersebut mencakup peringatan tentang iman kepada hari akhir di antara ayat yang menyebutkan hal tersebut yaitu firman Allah ‘Azza wa Jalla:

وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَـٰذَا

“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?”” (QS. Az-Zumar[39]: 71)

Juga dalam kitab-kitab tersebut disebutkan tentang surga, tentang neraka, tentang pembalasan, tentang hisab (perhitungan) dan tentang adzab.

Dan diantara perkara yang wajib kita imani yang berkaitan dengan iman terhadap kitab-kitab yaitu kita meyakini bahwasanya semua kitab-kitab tersebut adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan bahwasanya para Rasul telah menyampaikan seluruh isi kitab tersebut dengan sempurna. Allah ta’ala berfirman:

مَّا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ

“Tidak ada kewajiban kepada para Rasul kecuali menyampaikan.” (QS. Al-Maidah[5]: 99)

Dan bahwasanya seluruh kitab-kitab tersebut mengandung petunjuk menuju kebahagiaan dan kesuksesan. Dan bahwasanya barangsiapa yang beriman dengan kitab-kitab tersebut dari para umat-umat yang diturunkan kepada mereka kitab-kitab tersebut, berarti dia telah menang, telah sukses, telah bahagia di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa diantara mereka yang tidak beriman, maka ia telah merugi.

Dan kita pun beriman bahwasanya Al-Qur’anul Karim adalah penutup kitab-kitab yang diturunkan. Tidak ada lagi kitab setelahnya, sebagaimana Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah penutup para Nabi. Tidak ada Nabi setelahnya. Dan bahwasanya Al-Qur’anul Karim membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi saksi atas kitab-kitab tersebut.

Juga kita mengimani segala perkara-perkara yang berkaitan dengan iman terhadap Al-Kitab dari pokok-pokok keimanan.

Simak pada menit ke-15:00

Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dan Rasul-RasulNya


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46811-hikmah-beriman-kepada-kitab-kitab-allah-dan-rasul-rasulnya/